Rabu, 04 Desember 2013

Pengeleman sandal harus merata agar dihasilkan daya rekat yang kuat

Sepintas kalau kita melihat proses pengeleman sandal adalah pekerjaan yang mudah, dimana lem hanya dioles oleskan pada permukaan bahan yang akan direkatkan. Tapi pada kenyataan proses ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran agar menghasilkan kualitas sandal yang bagus.

Pertama yang harus dilakukan agar proses kerjanya nyaman yaitu menata dengan rapi bahan sandal yang sudah dipotong potong supaya proses kerjanya bisa cepat dan teratur. Bagian yang akan dilem diatur pada posisi permukaan ke atas. Sebelum dioleskan lem ini ada proses sebelumnya yaitu pemberian obat atau pengrajin biasanya diistilahkan dengan "diprimer dulu". Bagi orang awam diberi primer atau tidak diberi primer orang tidak akan tahu saat dilihat lihat hasil sandal jadinya. Sehingga proses ini akan mempengaruhi harga jual. Tentunya yang tidak diberi primer harga jualnya akan lebih murah tetapi kualitas hasil rekatnya tidak kuat "dengan kata lain sandal akan cepat jebol"
Lembaran sandal ditata sebelum dilakukan pengeleman


Dikarenakan pada tingkat pengrajin sandal hanya menggunakan alat alat yang sederhana maka proses pengeleman ini kita harus mengatur posisi tubuh kita senyaman " bisa jongkok, bersila, dll" mengingat proses ini akan memakan waktu yang lama karena permukaan sandal yang akan dilem banyak sekali, semisal kita membuat sandal 1 pasang, maka kita harus melakukan proses pengeleman minimal "3 lapis ( minimal 3 lapis untuk sandal yang ada solenya)" X "2 permukaan" X "2 ( kanan dan kiri )" X "1 pasang" = 12 kali proses pengeleman bagian potongan sandal.
Posisi tubuh saat pengelemen "posisi jegang"
Lembaran spon eva yang sudah dipotong sesuai bentuk sandal ditata kemudian diolesi lem satu persatu, inilah salah satu seni membuat sandal hehehe. Apabila sudah diolesi sandal bisa ditata kembali tapi jangan sampai ditekan karena sandal satu dengan lainya akan saling merekat, 
Bagian sandal yang akan dilem tidak hanya direkatkan dengan sama sama bahan eva tetapi bisa juga direkatkan pada bahan lain. Biasanya apabila akan direkatkan ke bahan lain harus mengunakan jenis bahan lem yang berbeda. Pengrajin akan menggunakan lem khusus untuk bahan yang berbeda atau bisa menggunakan teknik oplosan " satu atau dua jenis lem dioplos agar mengasilkan lem yang mempunyai daya rekat yang bagus pada dua jenis bahan yang berbeda, contoh : bahan eva nempel di bahan pvc, bahan eva akan ditempelkan pada bahan bludru atau bulu dan kasus kasus lainya.
contoh bahan eva ditempelkan pada bahan sejenis kain bulu
Bahan yang akan dijadikan sebagai sole harus diberi lem juga, pada kesempatan ini kita gunakan bahan sole dari jenis eva juga " namanya sole cacing " pada gambar dibawah terlihat sole yang akan dipasangkan ditata dengan rapi kemudian diberi lem dan dibiarkan beberapa saat. Waktu setelah pengeleman dan penempelan juga sangat berpengaruh. Apabila terlalu cepat ditempelkan maka akan cenderung basah dan apabila terlalu lama akan cenderung kering, dua kesalahan waktu penempelan ini membuat hasil lem tidak rekat.
pengeleman sole cacing
Peralatan pengeleman ini sangat sederhana bisa dibuat sendiri dan tidak perlu beli, alat pengoles lem bisa gunakan lembaran spon yang dipotong agak meruncing yang pentik ujungnya rata.  untuk tempat lemnya bisa gunakan bahan bekas galon lem yang dipotong jadi dua, heman bukan,,hehehe yang penting hasil akhirnya terlihat bagus dan kualitas terjaga.

Bagi agan agan yang ingin bekerja sama dan berjualan produk sandal sandal hasil pengrajin ini bisa langsung order di grosir online dengan klik link berikut : www.barutino.com
Proses order online di barutino mudah dan cepat sehingga harapanya bisa segera sampai tujuan dan agan agan bisa cepat menjual ke konsumen